KAJIAN SAYA MENGENAI FILEM ALICE IN BORDERLAND
Nama : Desandri Arya Sandewa
Kelas : R4A
NPM : 20224650066
Kajian yang saya buat, berasal dari filem saries berjudul " Alice In Borderland" dari jepang.
Abstrak
sebelum itu saya akan memberi tahu mengenai filem "Alice in Borderland" 2020 ini, jadi filem ini adalah sebuah serial televisi yang menggabungkan elemen-elemen fiksi ilmiah, ketegangan, dan psikologi untuk menciptakan pengalaman yang mendalam bagi penontonnya. Dalam kajian seni rupa dan desain, film ini menawarkan sebuah naratif yang kompleks dan penuh misteri yang dapat dianalisis dari berbagai sudut pandang penontonnya. maka kajian ini tuh membahas pemilihan "Alice in Borderland" sebagai objek kajian, alasan mengapa film ini menarik untuk saya kaji, karena filem ini juga salah satu filem series yang suka, isi karya, serta keterkaitan karya tersebut dengan pengalaman hidup manusia. Melalui kajian yang saya buat ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana seni rupa dan desain digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam dan memengaruhi penontonnya. lalu tambahan lagi menegani filem ini, series ini sudah memiliki 2 season yang masing masing memiliki 8 episode, filem ini di bintangi Nijiro Murakami sebagai Shuntaro Chishiya, Sho Aoyagi sebagai
Aguni Morizono, Ayaka Miyoshi sebagai Ann Rizuna, Dori Sakurada sebagai
Suguru Niragi, Aya Asahina sebagai Hikari Kuina, Shuntaro Yanagi
sebagai Takatora Samura, Nobuaki Kaneko sebagai Takeru Danma, Riisa Naka
sebagai Mira Kano, Ayame Misaki sebagai Saori Shibuki, Yutaro Watanabe
sebagai Kdai Tatta, Mizuki Yoshida sebagai Asahi Kujo, Kina Yazaki
sebagai Momoka Inoue serta Tsuyoshi Abe sebagai Keiichi Kuzuryu. setelah 1 bulan season pertama dari series ini di rilis, sudah ditonton 18juta orang, prolog dari filem ini tuh Secara garis besar, Alice in Borderland mengisahkan kondisi Tokyo, kota yang sering digambarkan penuh kesibukan banyak orang, tiba-tiba berubah menjadi seperti kota mati dalam sekejap. Jalan-jalan dan subway yang biasanya padat, mendadak kosong. Listrik padam. Sinyal menghilang. Semua terjadi tanpa sebab. Arisu, Chota, dan Karube menjadi warga yang tetap ada di Tokyo saat itu. Mereka harus berpisah dengan kehidupan lama. Tiga sahabat itu bersama orang-orang yang ternyata masih ada di Tokyo harus mengikuti dan memenangkan permainan mengancam nyawa. dan cerita ini tuh di adaptasi dari cerita novel grafis Haro Aso,
Pendahuluan
Film ini tuh merupakan salah satu bentuk seni yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan merangsang pemikiran serta emosi penontonnya. Dalam kajian seni rupa dan desain, film sering menjadi objek analisis yang menarik karena kemampuannya dalam menyampaikan pesan-pesan kompleks melalui penggunaan berbagai elemen visual, naratif, dan audio. Salah satu film yang menarik untuk dianalisis adalah "Alice in Borderland", yang menggabungkan unsur-unsur fiksi ilmiah, ketegangan, dan psikologi untuk menciptakan pengalaman yang mendalam bagi penontonnya.
Industri hiburan modern telah menjadi medan yang subur bagi kreativitas manusia, memungkinkan pengembangan dan penyebaran karya seni yang beragam di seluruh dunia. Di antara berbagai bentuk seni yang ada, film menjadi salah satu yang paling memikat, memungkinkan penontonnya untuk terlibat dalam cerita yang menyentuh hati dan imajinasi mereka. Salah satu film yang memikat hati dan pikiran penontonnya adalah "Alice in Borderland", sebuah serial televisi yang menghadirkan dunia alternatif yang penuh misteri dan tantangan. Dirilis oleh Netflix pada tahun 2020, "Alice in Borderland" menggabungkan elemen-elemen fiksi ilmiah, ketegangan, dan psikologi untuk menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para penontonnya. Keberhasilan dan daya tarik "Alice in Borderland" tidak hanya terletak pada plot yang menegangkan dan visual yang memukau, tetapi juga pada pesan-pesan yang tersirat dalam ceritanya.
Film ini memperkenalkan penontonnya pada seorang pemuda bernama Arisu, yang mendapati dirinya terdampar di dunia alternatif yang kosong dan terlupakan oleh manusia. Di sana, dia harus bersaing dalam serangkaian permainan maut untuk bertahan hidup dan menemukan kebenaran di balik fenomena misterius tersebut. Pilihan untuk memilih "Alice in Borderland" sebagai objek kajian seni rupa dan desain tidaklah kebetulan.
Film ini menawarkan banyak hal yang menarik untuk dianalisis, mulai
dari penggunaan elemen visual yang kuat hingga pengembangan karakter yang
mendalam. Selain itu, tema-tema yang diangkat dalam film ini, seperti
eksistensialisme, moralitas, dan persahabatan, memberikan kesempatan untuk
refleksi mendalam tentang aspek-aspek kehidupan manusia, dan dari saya setelah menonton serial ini, murut saya serial ini cukup berat dan membuat kita saya lumayan berfikir apa yang sedang terjadi di dunia tersebuta dan membuat saya penasaran hingga melihat serial ini hingga episode terakhir, dan membuat saya sangat tertarik untuk membuat pembahasan mengenai filem iniw.
Pengenalan Topik
kajian ini, filem "Alice in Borderland" adalah sebuah serial televisi Jepang yang diadaptasi dari manga dengan judul yang sama karya Haro Aso. Serial ini disutradarai oleh Shinsuke Sato dan dirilis oleh Netflix pada tahun 2020. Ceritanya mengikuti seorang pemuda bernama Arisu yang tiba-tiba terdampar di sebuah Tokyo alternatif yang ditinggalkan oleh manusia. Di sana, dia harus bersaing dalam berbagai permainan maut untuk bertahan hidup dan mencari tahu alasan di balik fenomena misterius tersebut.
Alasan Mengapa Mengangkat "Alice in Borderland"
alasan saya memilih membahas film "Alice in
Borderland"tuh, sebagai objek kajian seni rupa dan desain didasarkan pada
beberapa alasan yang relevan. Pertama, film ini menawarkan sebuah naratif yang
kompleks dan penuh dengan misteri, yang membuatnya menjadi bahan yang menarik
untuk dianalisis dari berbagai sudut pandang. Kedua, unsur-unsur visual dan
desain dalam film ini sangatlah kuat, mulai dari setting yang futuristik hingga
kostum-kostum karakter yang mencolok. Ketiga, tema-tema yang diangkat dalam
film ini, seperti eksistensialisme, moralitas, dan persahabatan, memberikan
kesempatan untuk refleksi mendalam tentang aspek-aspek kehidupan manusia, apa lagi dari berbagai permainan yang ada dalam game yang penuh pesan moral dalam kehidupan sehari hari, bagaimana dunia ini bekerja, adanya hukum tertulis dan tak tertulis dalam pekerjaan manusia
Isi Karya "Alice in Borderland"
"Alice in Borderland" menawarkan banyak hal yang dapat dianalisis, mulai dari karakter-karakter utamanya hingga pesan-pesan yang tersirat dalam ceritanya. Salah satu hal yang menarik untuk diteliti adalah perubahan karakter protagonis, Arisu, dari seorang pemuda yang tidak memiliki tujuan hidup menjadi seseorang yang memiliki tanggung jawab besar terhadap teman-temannya dan nasib dunia alternatif yang dia temui. Selain itu, desain visual dalam film ini juga patut untuk diperhatikan, terutama dalam penggambaran kota Tokyo yang kosong dan atmosfer yang menegangkan selama permainan-permainan maut berlangsung.
Keterkaitan Karya dengan Pengalaman Hidup
Meskipun "Alice in Borderland" merupakan karya fiksi, banyak pesan moral dan pertanyaan eksistensial yang diangkat dalam ceritanya dapat terkait dengan pengalaman hidup manusia secara umum. Misalnya, tema tentang menemukan tujuan hidup dan arti keberanian dalam menghadapi ketidakpastian merupakan hal yang relevan bagi banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dengan dinamika hubungan antar manusia dan pentingnya kerjasama dalam mengatasi tantangan-tantangan yang sulit.
Kesimpulan
menurut saya "Alice in Borderland"
adalah sebuah karya seni yang menarik untuk dianalisis dalam konteks kajian
seni rupa dan desain. Film ini tidak hanya menawarkan pengalaman visual yang
mengagumkan, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan yang mendalam tentang
kehidupan dan kemanusiaan. Dengan memahami berbagai elemen dalam film ini, kita
dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana seni rupa dan
desain dapat digunakan untuk menyampaikan cerita-cerita yang memengaruhi penontonnya. bahkan saya pun terpengaruh dengan alur ceritanya (wkwkwkwk), sampai sya berfikir andai saya berada di dunia itu bagaimana, dan apakah yang bakal saya lakukan jika saya disana, apalagi pemain / pemeran dari filem ini sangat cantik cantik.
Jalan-jalan dan subway yang biasanya padat, mendadak kosong. Listrik padam. Sinyal menghilang. Semua terjadi tanpa sebab. Arisu, Chota, dan Karube menjadi warga yang tetap ada di Tokyo saat itu.
Baca artikel CNN Indonesia "Review Serial: Alice in Borderland" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20201211160846-220-581013/review-serial-alice-in-borderland.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com
Komentar
Posting Komentar